Jangan2 itu aku

ketika kupandangai
wajah-wajah yang gila
wajah-wajah yang usang
wajah-wajah yang penuh ambisi

desaku terpasung
desaku terjajah oleh yang terjajah
berebut mereka agar gila
berebut mereka agar menang

siterjajah bangga dan membangga
bahagia karena jajahan dirinya, warganya, keluargannya
apa ini akhir atau hanya penerus?
terpuruk kotaku, terpuruk penghuni kotaku

akupun termakan untuk ikut bersama mereka
menjadi pemberontak
menjadi pemasang pasung-pasung saudaraku
memakan daging-daging yang lebih harum dari bangkai-bangkai yang harum

mereka mengkritik, mereka mengolok
bukan karena peduli akan nasib desaku
tapi karena belum keberuntungan berpihak padanya
belum bisa menjajah dan kesempatan datang padanya

mereka juga membisu
diamnya lebih sunyi dari sunyinya alam pembisu-pembisu
mereka takut, takut kehilangan jabatan dan hak atas jajahannya
bukan lagi takut pada aturan Tuhan, tapi kakut pada penentang sang Tuhan

itu pandanganku pada mereka?
atau pandangan mereka padaku?
jangan-jangan kita hanya sama-sama memandang
dan kita sama-sama penghancur dan penjajah desa ini. "bukan!"


Comments

Popular posts from this blog

Lelaki Perkasa

Akar Penjajahan Kotaku

Diamku